Pengkhotbah

Perikop
Matius 21:1-10

Ringkasan Khotbah

Menjadi alat dalam dalam tangan Tuhan adalah istilah yang sering muncul dalam Alkitab sejak perjanjian lama. Sejak awal manusia yang dipakai oleh Allah disebut sebagai alatNya. Bukan hanya manusia tetapi juga berbagai benda termasuk binatang dan tanaman. Dalam kisa PL Tuhan menggunakan keledai Bileam berbicara, Tuhan menggunakan sebuah pohon tanaman untuk membuat air pahit menjadi manis dalam peristiwa keluaran. Tuhan menggunakan semak untuk berbicara dengan Musa. Dll.

Mulia atau tidak mulianya sebuah benda yang digunakan adalah tergantung pada siapa yang menggunakanya. Waktu lalu saya sudah menjelaskan tentang nilai pada sesuatu benda. Yaitu nilai menjadi dan nilai absolut. Yang memiliki nilai absolut pada dirinya hanya Allah, sedangkang semua ciptaan hanya memiliki nilai menjadi.

Bagaimana kriteria menjadi alat ditangan Tuhan?

1. Alat tetaplah alat

Dalam teks ini Tuhan Yesus menggunakan Keledai sebagai alat untuk menyatakan kemuliaanNya. Perlu di sadari bahwa kapasitas alat hanyalah alat. Kuda yang di gunakan raja Inggris akan lebih mahal nilainya jika dibandingkan dengan kuda dalam peternakan biasa. Bola basket merk yang sama digunakan oleh dua orang yang berbeda akan menjadi berbeda nilainya. Misalnya bola basket yang digunakan oleh sdr Sumadi dibandingkan dengan yang digunakan oleh Mikhael Jordan. Bola basket yang pernah di gunakan Michael Jordan terjual dengan harga 245.000 dolar us (sekitar 2 M rupiah) lelang di Macau.

Keledai yang digunaka oleh Tuhan Yesus hanyalah keledai, mungkin keledai itu bisa menjadi mahal harganya jika di jual oleh pemiliknya. Kerena yang pernah menungganginya adalah orang populer zaman itu. Tapi tidak ada kisa selanjutnya ditulis tentang keledai itu. Pelajaran yang perlu kita tarik dari kisah ini adalah Tuhan semesta alam yang hadir dalam daging Yesus Kristus berkenan menggunakan keledai itu. Pasti di kampung itu ada banyak keledai. Tetapi Tuhan menyuruh mengambil keledai betina yang tertambat dan anaknya ada didekatnya. Tuhan menyuruh mengambil keduanya.

Menarik untuk disimak adalah Tuhan memberi perhatianya juga bukan hanya untuk induk keledai yang akan digunakanya tetapi pada anaknya juga. Perlu kita sadari bahwa, kalau anak keledai saja Tuhan masih menaruh perhatian dan turut serta mejadi alat kemuliaan, mengapa kita sebagai umat tebusan siang malam meragukan bahkan mempertanyakan perhatian Tuhan kepada kita? Kita lebih berharga dari keledai itu. Kita bukan anak keledai. Kita anak tebusan, kita jauh lebih bernilai dari keledai itu. Tuhan menaru perhatianNya padamu. Tetapi jangan lupa kita hanya alat. Kalau kita dihormati dan diangkat oleh Tuhan, dipakai oleh Tuhan, bukan karena kita hebat. Tetapi karena Tuhan berkenan mau menggunakan kita sebagai alat. Jagalah dirimu jangan berkhianat.

2. Alat menggenapi rencana Allah dalam karya penyelamatan

Mari kita lihat dalam teks ini Tuhan Yesus dikisahkan menggunakan keledai mejadi tanda untuk menggenapi nubuat kitab Zakaria dalam pasal 9:9. Hal ini dilakukanNya supaya orang israel pada masa itu percaya bahwa Yesus lah Mesias yang di janjikan oleh Allah kepada nenek moyang mereka.r/>

Memang binatang yang digunakan untuk mengarak raja setelah di urapi oleh Nabi, seperti yang dilakukan kepada Salomo. (Band. 1Raja-Raja 1:33.). Untuk membedakan raja biasa dengan raja mesias adalah Keledai sebagai tanda. Tidaklah secara kebetulan keledai betina itu ada disana, dia ada untuk menggenapi rencana Allah.

Ke dua murid yang melakukan tugas itu memahami bahwa perintah Tuhan Yesus ini sesuai dengan nubuat kitab suci. Sehingga mereka bergegas mengalasi keledai betina itu dengan pakaian mereka. Dan banyak orang menghampar pakaian mereka dan ranting daun di jalan sebagai tanda penghormatan atas raja. Kisah ini memberi kita jawaban atas tergenapinya nubuatan Yesus adalah Mesias. Bagaimana dengan kita hari ini.

Kehadiran kita untuk menggenapi, perintah Tuhan Yesus menjadikan segala bangsa muridNya. Kita tidak perlu menjadi keledai baru bisa menjadi alat di tangan Tuhan. Tetapi kita sebagaimana kita adanya hari ini menerima penggenapan akan karya Keselamatan dalam Kristus melalu berita injila yang mempersatukan kita sebagai umat yang di proyeksikan menjadi model oleh Allah dalam Yesus Kristus. Pada diri kita keselamatan dalam Yesus sudah digenapi. Kita terikat dalam perjanjiang kekal dengan Allah melalui darah Yesus Kristus dan memberikan fasilitas Roh Kudus sebagai meterai milikNya.

3. Allah yang menggunakannya

Manusia dalam gaya hidupnya menunjukkan sebenarnya secara tidak sadar dia sedang menjelaskan siapa dirinya dan alat siapakah dia. Dengan mulut orang bisa bersaksi dusta. Dengan gaya hidup orang bisa menjelaskan siapa dia sebenarnya. Tuhan Yesus menjelaskan tentang kesaksian diriNya sebagai Kristus dalam Yohanes 10:33-38. Dalam teks ini, Tuhan Yesus menyatakan dirinya setara dengan Allah melalu pengajaranya tetapi pendengar waktu itu merasa bahwa perkataan Yesus itu menghujat Allah. Maka Tuhan Yesus perlu memberitahu kalau begitu lihat aja pekerjaan yang sedang dikerjakanya.

Keledai yang digunakan bukan oleh manusia tapi oleh Tuhan. Tidak perduli orang mau menilai apa. Tuhan bisa menggunakan batu untuk menjelaskan siapa Yesus. Dalam teks lain kisa ini, misalnya dalam Lukas 19:39-40, Tuhan Yesus menegaskan bahwa: Jika manusia diam dan tidak memulikan Tuhan, maka Tuhan akan membuat batu berbicara.

Bagaimana dengan kita? Jika kita tetap diam dan tidak mau menjadi alat ditangan Tuhan, jika kita tetap menolak menjadi model yang dipakai Tuhan. Maka jangan menyesal kalau akhirnya Tuhan harus menggunakan batu sebagai gantimu. Manusia dibanding dengan batu. Jika batu digunakan untuk berteriak menyatakan siapa Yesus berarti kabar buruk bagi manusia, karena itu artinya kebinasaan bagi manusia. Tuhan bisa memerintahkan batu dari langit jatuh kebumi untuk berbicara, batu dari gunung atau bukit batu atau batu pada tembok rumah. Kita dalam anugerah Tuhan digunakan oleh Tuhan sebagai alat menyatakan KasihNya, kuasaNya, InjilNya, cara hidupNya, moralNya, pengampunanNya, keselamatanNya, pertolonganNya dll. Biarlah Yesus semakin dimuliakan melalu kita, bukan kita dimuliakan melalu Yesus Kristus. Berilah diri kita untuk menjadi alat peraganya Tuhan

Demikianlah kita dipakai menjadi alat ditangan Tuhan. Sadarilah kita hanya alat, untuk menggenapi karya keselamatan dan biarlah Tuhan yang menggunakan kita semakin dimuliakan didalam peragaan hidup kita hari ini.