Pengkhotbah

Perikop
Ibrani 3:12

Ringkasan Khotbah

Percaya adalah 1 mengakui atau yakin bahwa sesuatu memang benar atau nyata (kpd ceritanya, akan kabar itu), 2 menganggap atau yakin bahwa sesuatu itu benar-benar ada (kepada sesuatu yang gaib). Sikap mempercayai suatu kabar atau berita yang nyata dan benar baik terjadi di dunia kelihatan maupun tidak kelihatan.

Dalam Alkitab kata percaya berasal dari kata pisteo = mempercayakan diri kepada, atau menyerahkan diri kepada. Penyerahan diri kepada sesuatu yang kita anggap benar diawali dengan sebuah info yang diterima indra atau peristiwa yang langsung dialami seseorang yang menyebabkan orang tersebut setuju dengan kebenaran itu, sehingga seseorang dengan rela menyerahkan dirinya untuk pribadi penyebab peristiwa itu terjadi.

Dimana letak KEKUATAN SEBUAH PERCAYA??

  1. Terletak pada Allah

    Allah adalah penyebab segala sesuatu ada, karena oleh Dia segala sesuatu telah dijadiakan baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. (Kolose 1:16). Kepercayaan terhadap pribadi Allah penyebab segala sesuatu ada. Beberapa hal yang berkaitan dengan sebab yang ditimbulkan Allah adalah:

    • Panggilan sorgawi: panggilan Sorgawi ditawarkan Allah kepada semua manusia di bawa kolong langit. Panggilan ini dapat menyebabkan seseorang bisa di tebus, apabila bersedia meresponi panggilan itu. Tanpa respon yang benar dan serius akan panggilan sorgawi ini, mustahillah orang tersebut bisa diselamatkan. Panggilan soergawi hanya terjadi didalam dan melalui Yesus Kristus (Ibrani 3:1).
    • Setia : manusia harus bertanggung jawab untuk setia. Sebagaimana Musa setia dalam segenap Rumah Allah, Yesus Kristus setia sebagai kepala dari Rumah Allah, orang percaya harus setia sebagai tubuh Kristus dan Allah setia sebagai Ahli Bagunan yang merangkai segala sesuatu untuk tujuanya yang mulia (Ibrani 3:2-6).

    Implikasi: Senang maupun susah berjalanlah dalam rencana panggilan sorgawi, percayalah bahwa dalam segala situasi Allah sedang merangkai hidup kita untuk tujuan kemuliaan Allah. Teruslah melangkah, teruslah berkarya, jangan keluar dari panggilan sorgawi Allah.

  2. Beritanya dalam sejarah

    Kekuatan sebuah percaya terletak pada beritanya. Fakta sejarah hadirnya pribadi Allah dalam kehidupan manusia dan keberadaanya yang tidak kelihatan namun ada, yang tidak kelihatan namun bekerja, yang tidak keliahatan namun berbicara. Fakta-fakta inilah yang memberikan kekuatan kepada orang percaya. Baik pada masa meristiwa itu terjadi, maupun kepada orang percaya berikutnya.

    Tetapi Allah yang tidak kelihatan itu terus berbicara, bekerja, terus eksis/ada dan hadir dari generasi ke generasi. Hal ini dilakukanya untuk meneguhkan sejarah kehadiranNya di masa lampau untuk generasi masa kini. Adam mati, set mati, nuh mati, abraham mati, neneknya nenek kita mati, nenek kita mati, orang tua kita mati, semuanya mati; tetapi Allah tetap berbicara, tetap ada, tetap bekerja. (Ibrani 1:1).

    Hal ini dilakukan Allah untuk tujuan:

    • Supaya jangan ada generasi yang mengeraskan hati untuk tidak percaya kepada Allah (Ibrani 3:7-8).
    • Jangan ada generasi yang mencobai Tuhan meskipun telah melihat karya Allah, pekerjaan Allah, firman Allah dan kehadiran Allah. (Ibrani 3:9). Allah memperkenalkan diri kepada manusia melalui alam semesta, sejarah, hati nurani, Alkitab dan Yesus Kristus.
    • Sesat hati dan tidak menegenal jalan Allah (Ibrani 3:10). Dari hati terpancar kehidupan (Amsal 4:23). Hati yang sesat akan nampak pada cara hidup yang sia-sia, bobrok dan duniawi. Karena itu kenalilah Allah maka kita akan mengenal jalanNya.
    • Hati jahat : kondisi hati yang berbalik dari Allah yang hidup, meninggalkan Allah dan mencintai dunia (murtad). (Ibrani 3:12)
    • Tegar hati: klimaks dimana seseorang tidak mungkin bisa diperbaiki lagi (Ibrani 3:13). Orang ini telah diperdaya oleh tipu daya dosa. Kejahatan hatinya telah menjadi batu karang. Artinya kejahatan hatinya telah menjadi budaya hidup pribadinya. Ada beberapa tingkatan: 1) mendengar info, 2) membuat pola, 3) coba melakukan, 4) melakukan lagi, 5) menjadi lebiasaan, 6) menjadi karakter, 7) menjadi budaya. Jangan mengangap remeh dosa kecil karena dia akan bertumbuh dan berbuah dan menjadi pohon yang besar sehingga engkau merasa aman bernaung di bawa rindangnya dosamu.
  3. Orang yang tetap percaya (3:14)

    Tetap teguh berpegang membutuhkan keberanian orang percaya untuk tetap percaya kepada Tuhan Yesus dalam keadaan apapun. Keberanian ini dapat dilatih untuk semakin berani. Keberania percaya adalah langkah awal bagi setiap orang yang mau memulai hidupnya besama dengan Tuhan.

    Seseorang bisa berhasil meraih impianya apabila dia berani percaya kepada apa yang dia yakini benar dan berani melangkah untuk meraih apa yang terukur untuk mencapai apa yang dia yakini bisa di capai. Mengikut Yesus adalah sesuatu yang terukur. Terus menerus berpegang pada keyakinan iman kita kepada Yesus Kristus yang telah bekerja dalam sejarah adalah sesuatu yang terukur. Mengapa demikian? Karena Tuhan Yesus berkata: “Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya”.

    Siapakah yang di murkai Allah?

    • Orang yang menolak melakukan firmanNya meskipun sudah menedengar firmanya. (Ibrani 3:16)
    • Mereka yg terus berbuat dosa (tidak taat).

    Hanya orang yang bertahan dan berjuang bisa menang. Hidup ini adalah perjuangan. Pertanyaanya, untuk siapa anda berjuang?

    • Berjuanglah di dalam rencana Allah, karena Allah sanggup menyelesaikan segala perkara.
    • Berjuanglah hidup sebagai anak-anak Allah.
    • Berjanglah mengetahui kehendak Allah dan melakukanya dengan setia.
    • Berjuanglah mengisi hidup ini dengan hal-hal menyukakan hati Allah.

Akibat dari Kekuatan sebuah kepercayaan:

  • Membuat orang percaya teguh berdiri
  • Tetap percaya sampai akhirnya
  • Masuk dalam tempat perhentianya Allah

Marilah kita terus percaya, tetapkanlah percayamu hanya kepada Tuhan Yesus, jangan menjadi kecut dan tawar hati, kuatkanlah satu dengan yang lainya dengan keyakinan ini. Sampai pada akhirnya ketika kita menutup mata, kita sadar bahwa Tuhan Yesus yang kita percaya adalah benar. Dialah penguasa alam semesta.