“Kehendak Allah”
Pdm. Hendrik Sarinda (Daniel 4:35)
Allah berkehendak dalam segala sesuatunya, dan ada hal yang terjadi memang karena kedaulatan Allah sendiri yang tidak dapat diintervensi oleh siapapun juga, tetapi ada juga hal yang sifatnya relatif Allah ijinkan manusia untuk memilih. Banyak contoh dalam Alkitab yang dapat menjadi referensi kita untuk melihat lebih dalam lagi tentang “kehendak Allah”, Khotbah kali ini juga membawa kita melihat kehendak Allah dari Alkitab yang banyak mencakup tentang karya tangan Allah dan juga kasihNya atas manusia. Semoga kita menjadi orang beriman yang berjalan seturut kehendak Allah dan hidup kita dapat dipimpin oleh-Nya.
“Menjadi Saudara”
Pdm. Hendrik Sarinda (Kejadian 50:15-21)
Dalam nats Alkitab Kejadian 50:15-21 ini kita akan merenungkan lebih dalam lagi tentang arti “menjadi saudara”. Pasti setiap dari kita memiliki saudara, dan apakah saudara itu hanya merupakan sebuah status belaka? Lalu apa definisi dan esensi dari saudara tersebut dan bagaimana kita harus memperlakukan saudara-saudara kita? Dalam bacaan ini, kita akan melihat arti nilai sebuah persaudaraan dari kisah hidup Yusuf dan saudara-saudaranya.
“Dimanakah Iman-mu?”
Pdt. Ayub Mbuilima (Lukas 8:22-25)
Apakah kita melihat dalam kehidupan kita bahwa Allah itu Maha Kuasa dan Maha Baik? Lalu apakah standar kebaikan Allah tersebut sama dengan kebaikan yang kita pikirkan secara umum? Bagaimana kita menyingkapi kebaikan Allah dengan hal ketaatan kepadaNya? Perikop Alkitab dalam Lukas 8:22-25 membawa kita melihat kembali kebaikan Allah dan juga mengapa dalam hidup ini manusia perlu beriman kepadaNya dan bersandar penuh kepada Allah yang Maha Baik itu?
“Kreativitas Manusia”
Pdt. Ayub Mbuilima (Kejadian 11:1-9)
Manusia adalah ciptaan yang paling istimewa dari ciptaan yang lainnya karena diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Dengan demikian, manusia memiliki kreativitas yang luar biasa seperti yang dapat kita ketahui melalui cerita menara Babel. Akan tetapi mengapa Allah menghancurkan menara Babel dan memporak-pondakan manusia? Apakah alasan di balik bahasa yang dikacaukan oleh Allah? Apakah tujuan dari kreativitas tersebut dan bagaimana seharusnya kita berkreativitas? Mari kita buka dari Kejadian 11:1-9 dan merenungkannya kembali.
“Allah Menjadi Pembela Umat-Nya”
Pdt. Yustinus Hia (Kejadian 31:1-21)
Apakah Allah itu Maha Tahu dan terus membimbing umat-Nya orang-orang percaya? Mari kita melihat dari Kejadian 31:1-21 yang menceritakan bagaimana Allah menuntun hidup Yakub dan Allah membela hak-hak orang yang hidupnya benar. Inilah keistimewaan orang-orang percaya yaitu Allah sendirilah yang menjadi pembela kita.
“Ketenangan Yang Sejati”
Pdt. Ayub Mbuilima (Mazmur 62:1-2)
Pada prinsipnya manusia hidup untuk mencari ketenangan dalam hidup ini. Lalu apakah jaminan ketenangan yang dicari-cari oleh setiap manusia itu? Apa yang umumnya dipikirkan oleh orang-orang di dunia ini tentang hal ini? Salah satu kunci untuk ketenangan jiwa pun tertulis dalam Mazmur 62:1-2, dan marilah kita simak lebih jauh lagi tentang apa yang dituliskan dalam buku ini.
“Janganlah Kamu Kuatir”
Pdt. Ayub Mbuilima (Filipi 4:6-7)
Dalam hidup ini manusia tidak hanya menyimpan hal-hal yang menguntungkan hidup manusia saja, tetapi juga manusia menyimpan hal-hal yang merugikan hidup manusia, salah satunya adalah kuatir. Alkitab mengatakan bahwa kekuatiran tidak menambah sehasta dalam hidup ini (Matius 6:27), lalu mengapa kita kuatir?
Page 24 of 26