Kamu Ada Dalam Hatiku
Pdt. Ayub Mbuilima ()
Kecintaan Paulus akan Jemaat di Filipi ini dilandasi oleh relasi yang dalam yang dibangun oleh Paulus
(bersama Timotius) ketika masih melayani di sana.
Kedalaman relasi Paulus dan jemaat di Filipi dapat dilihat pada ayat 7, relasi tersebut dibangun melalui
perjuangan dari awal Paulus bersama-sama dengan mereka sampai pada Paulus dipenjarakan.
Ucapan Syukur yang Tulus
Pdt. Ayub Mbuilima (filipi 1:3-6)
Kepekaan terhadap anugrah Tuhan dapat menjadi alasan kita dapat selalu mengucap syukur pada Tuhan
Segala sesuatu adalah pemberian dari Tuhan dan apapun yang datang dari pada Tuhan adalah hal yang baik (Eukaristea)
Anugrah dari pada Tuhan sudah sempurna dan tidak bisa ditambahkan atau dikurangkan, karena Allah itu sendiri sempurna dan anugrahnya sudah dirancangkan di dalam kekekalan.
Kesempatan Hidup
Pdt. Ayub Mbuilima (pengkhotbah 3:3)
Setiap detik yang Tuhan berikan bagi kita adalah sebuah kesempatan karena tertulis di pengkotbah 3:2(ada waktu untuk hidup ada waktu untuk mati) karena itu hidup dan mati adalah satu bagian dalam kita. kita tidak tau kapan kita hidup dan kapan kita mati, maka pergunakanlah kesempatan itu sebaik-baiknya
Lahir Dari Anak Dara
Pdt. Ayub Mbuilima (Lukas 1:26-38)
Ada beberapa mujizat pada perjanjian lama contohnya yang dialami Sarai, Hana, dan Rahel, tetapi kelahiran Yesus adalah mujizat satu-satunya yang belum pernah ada dalam kehidupan manusia. Kelahiran Yesus ini adalah karya Roh Kudus, bukanlah pekerjaan dari manusia. Roh Kudus menjaga kandungan Maria sehingga Yesus tidak terkontaminasi dosa dari Maria yang bukan manusia kudus.
Ia Mengosongkan Diri-Nya
Pdt. Ayub Mbuilima (filipi 2:7)
“Pengosongan diri-Nya” memiliki arti bukan sekadar secara sukarela menahan diri untuk menggunakan kemampuan dan hak istimewa ilahi-Nya, tetapi juga menerima penderitaan, kesalahpahaman, perlakuan buruk, kebencian, dan kematian yang terkutuk di salib. Hingga darah Nya tercurah untuk menebus dosa manusia dan dengan bilur-bilurnya kita disembuhkan.
Ia Mengingat RahmatNya
Pdt. Ayub Mbuilima (Lukas 1: 54-55)
“Tuhan mengingat rahmatNya”, makna kata mengingat disini bukan berarti dahulu Tuhan lupa, kemudian sekarang ingat. Namun, frase ini menekankan bahwa Tuhan mau memulai melakukan sesuatu terhadap umatNya. Kej 8: 1 menjelaskan bahwa Allah “mengingat” Nuh. Ini berkaitan dengan sesuatu hal yang akan Tuhan lakukan kepada Nuh (Kej 6: 18), bahwa Ia akan menyelamatkan Nuh beserta segenap keluarganya dari bencana air bah. Dengan demikian, Allah sedang membuat covenant (perjanjian) dengan Nuh.
Ia Memperhatikan Kerendahan Hamba-Nya
Pdt. Ayub Mbuilima (Lukas 1:48)
Semangat Natal mengajarkan kita untuk memberi bukan mengharapkan sesuatu. Contoh-contoh dalam Alkitab ingin mengajarkan tentang semangat Natal yang sebenarnya.
Allah Bapa sendiri rela memberikan Anak tunggalnya Yesus Kristus untuk menebus dosa umat manusia. Maria rela memberikan kandungannya untuk melahirkan Yesus ke dunia dengan segala macam permasalahan yang akan dia hadapi. Yusuf pun merelakan Maria dan mematuhi perintah Tuhan.
Page 8 of 21