Pengkhotbah

Perikop
Yohanes 20:19-23

Ringkasan Khotbah

Dalam kondisi murid-murid yang sedang ketakutan terhadap orang Yahudi setelah kematian Tuhan Yesus, justru Tuhan Yesus hadir menampakkan diri dan mengucapkan salam “damai sejahtera bagi kamu”.
Problem ketakutan berasal dari dalam diri manusia sehingga meniadakan rasa damai sejahtera, artinya penyelesaian ketakutan mestinya dari dalam diri manusia itu sendiri bukan dari luar.

Dari teks ini kita dapat melihat bahwa
1. Problem murid-murid adalah ketakutan (ay. 19). Namun mereka berpikir dengan menutup pintu dari dalam mereka dapat menyelesaikan masalah ketakutan ini. Demikian kita pun seringkali menyalahkan hal-hal di luar diri kita saat ada dalam problem tanpa melihat atau mengoreksi lebih dulu kedalam diri sendiri.
Tuhan Yesus tahu problem murid-murid yaitu ketakutan. Solusi dari Tuhan Yesus sendiri adalah memberi damai sejahtera. Damai sejahtera sendiri memiliki makna dalam bahasa Ibrani “shalom” yang berarti “utuh”-secara batiniah dan jasmaniah (damai sejahtera). Ketakutan murid-murid membuat mereka tidak utuh dan Tuhan menawarkan damai sejahtera yang bermakna keutuhan hidup tanpa rasa takut, khawatir, dan sebagainya. Kebutuhan manusia sesungguhnya adalah Shalom, yang sumbernya hanya dari Tuhan saja. Seperti Raja Daud merasa tenang dekat dengan Allah, meski sedang dikejar musuh (Mazmur 62:2).

2. Berita damai sejahtera perlu disampaikan melalui otoritas Roh Kudus (ay. 21)
Problem ketakutan membuat manusia tidak dapat berbuat apa-apa/ tidak dapat berkreasi sehingga tidak ada harapan dan masa depan. Damai sejahtera itu diukur saat manusia mengalami masalah/ pergumulan. Damai sejahtera bersifat aktif, maka orang Kristen harus beritakan damai sejahtera lewat kabar keselamatan didalam Tuhan Yesus, melalui otoritas Roh Kudus.

3. Yesus Kristus mati, bangkit & naik kesorga adalah inti berita keselamatan. Maka saat ada orang yang mau percaya kepada Tuhan Yesus, mau mengakui dosa & memohon pengampunan maka dosanya diampuni Tuhan & diselamatkan (ay. 23).

Tuhan Yesus memberkati

Ditulis oleh Sdri. Alentina