Waktu itu penting tapi juga unik. Waktu unik karena tidak bisa disewa, disimpan, dibeli, dan
dipinjam. Pergumulan waktu tidak hanya azdialami jemaat masa kini, namun juga jemaat Efesus jaman dulu (ayat 15).
Pandangan manusia “waktu adalah uang” adalah salah, kenyataannya waktu tidak sama dengan uang. Pepatah China mengatakan bahwa 1 satuan waktu dapat memperoleh 1 satuan emas, namun 1 satuan emas tidak dapat digunakan untuk memperoleh 1 satuan waktu. Berbicara mengenai waktu, berikut adalah hal-hal yang kita perlu mengerti mengenai waktu:
-
Waktu itu adalah hidup itu sendiri (ayat 15-16).
Karena waktu itu adalah hidup, tentunya waktu melampaui uang. Kalau orang menghargai waktu, maka ia akan menghargai hidup, begitupula sebaliknya. Oleh karena itu, waktu dan hidup seperti dua sisi yang berkaitan. Mari kita pergunakan setiap waktu yang ada dengan baik.
Jika kita mengerti kalau waktu itu adalah hidup, maka: 1) kita akan dapat menyeleksi kegiatan-kegiatan, 2) kita akan mengerti titik pusat kita. Titik pusat kita adalah Tuhan. Dunia dan manusia diciptakan untuk memuliakan Tuhan.
-
Waktu adalah kesempatan (ayat 16).
Namun waktu itu melebih kesempatan. Kesempatan itu akan lalu jika kita tidak mengisi waktu dengan baik. Mari kita meminta kebijaksanaan kepada Tuhan untuk mengelola waktu kita.
-
Waktu adalah cacatan (ayat 17).
Dalam mengisi waktu kita, kita akan meninggalkan jejak-jejak yang dapat dilihat (dibaca) oleh orang lain. Waktu itu seperti pensil yang meninggalkan catatan-catatan. Mari kita meninggalkan catatan-catatan yang bernilai kekekalan, yang menyenangkan hati Tuhan.