Pengkhotbah

Perikop
Matius 4:1-11

Ringkasan Khotbah

Pada ayat 1 ditulis bahwa Roh membawa Yesus supaya dicobai oleh iblis. Secara harafiah, terkesan bahwa Roh Kudus bekerja-sama dengan iblis untuk mencobai (Yakobus 1:13-14 ditulis bahwa pencobaan muncul dari diri sendiri). Oleh karena itu kita harus melihat konteks Firman Tuhan, jangan mengutip ayat sepotong-sepotong. Dalam Matius 4:1, Roh Kudus membawa Yesus karena Yesus ingin menunjukkan diriNya adalah manusia sejati, sekaligus menyatakan diri Yesus sebagai Allah dan menang atas setan. Disini mari kita melihat 3 hal pencobaan yang dilontarkan setan kepada Yesus:

  1. Setan menyerang kelemahan dan kelebihan (ayat 2)

    Setan tahu dimana kelemahan dan kelebihan manusia. Setan dapat menyerang kelemahan dan kelebihan manusia. Sudah jadi rahasia umum jika seseorang jatuh karena kelemahan. Namun, yang tidak banyak diketahui, seseorang juga dapat jatuh karena kelebihannya (cth: Yudas, Lucifer).

  2. Setan menyerang identitas Yesus (ayat 3-6)

    Yesus tidak melakukan apa yang dikatakan setan. Karena identitas Yesus sebagai Anak Allah tidak ditentukan oleh ‘mengubah batu jadi roti’. Ketika Daniel dan kawan-kawan (Daniel 1) diisolasi, identitas mereka tetap kepada Allah.

  3. Setan menawarkan kemegahan (kuasa, harta, keagungan, kemuliaan, dll) dunia (ayat 8-9)

    Setan juga memiliki kuasa untuk memberikan kemegahan. Namun mari kita melihat, apakah segala sesuatu yang kita dapatkan membawa kita dekat/jauh dari Tuhan. Tidak semua ‘berkat’ itu datang dari Tuhan (teologia kemakmuran).

Untuk mengalahkan setan, Yesus melakukan strategi sebagai berikut:

  1. Hidup intim dengan Allah melalui doa danpuasa (ayat 1-2). Hakikat puasa adalah hidup bersekutu intim dengan Allah, hingga tidak ada waktu untuk makan dan minum.
  2. Yesus menggunakan Firman Tuhan (ayat 10). Yesus selalu mengatakan dasar Firman, Dia mengutip Firman Tuhan untuk mengalahkan setan.
  3. Hanya Tuhan Allah yang disembah (ayat 10). Kemewahan dan kemegahan dunia yang menggoda kita, jangan sampai mengubah arah penyembahan kita (kisah Daniel dkk.).