Ringkasan Khotbah

Gereja memeliki tradisi persiapan penyambutan hari kematian Yesus Kristus, maka pada minggu ini masuk dalam urut-urutan minggu pra sengsara. Hal ini mengingatkan kita akan peristiwa agung dalam sejarah sehingga bangkitnya gerakan kekristenan. Tuhan Yesus di utus oleh Bapa di sorga untuk melakukan misi penyelamatan atas manusia berdosa.

Untuk menaklukkan dunia ini, Tuhan Yesus memilih 12 orang yang akan melanjutkan tongkat estafet untuk menaklukkan dunia ini. Tuhan Yesus inilah yang dimaksud oleh penulis kitab Wahyu keturunan perempuan yang memerintah dengan gada besi, yang kemudian di angkat ke sorga. (Wahyu 12:5, Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.).

Dengan 12 orang yang tidak terpandang di masyarakat, Tuhan Yesus menjadikan mereka alat untuk menaklukkan dunia dengan gada besi. Dari teks ini ada beberapa kualifikasi/ syarat yang di paparkan Tuhan Yesus.

1. Percaya kepada nubuat kitab suci/ perkataan Tuhan Yesus akan masa depan (Matius 16:21)

Sejak sejarah manusia percaya kepada Allah yang benar, Allah Abraham, Ishak, dan Yakub, Allah yang memperkenalkan diri melalui AnakNya Yesus Kristus. Mereka memiliki PERJANJIAN (Berit) yang salah satu bagian perjanjianNya berisi nubuatan. Nubuatan adalah perjanjian Allah kepada umatNya tentang suatu masa yang akan datang yang harus terjadi, baik berisi karya penyelamatan, penghukuman, penderitaan, pembebasan, kebangkitan, pengangkatan. Dll.

Dalam teks ayat 21 adalah nubuatan yang berisi tentang penderitaan. Ini disampaikan oleh Tuhan Yesus kepada para murid. Lalu siapakah Yesus? Mengapa nubuatanNya harus kita persoalkan? Apakah Dia seperti nabi zaman purbakala yang bernubuat?

Yesus lebih besar dari Musa, Ibrani 3:1-6. Musa telah bernubuat tentang datangnya Mesias, dalam pimpinan Roh Allah Musa telah menyingkapkan nubuatan yang disampaikan kepada generasi kira-kira 2.300 tahun sebelum dia, (Kejadian 3:15) dan menyampaikan peristiwa yang akan terjadi setelah dia dan penggenapanya 1.500 tahun kemudian. (Ulangan 18:15,18-19,22). Dalam teks ini jelas dikatakan bahwa: “setiap Nabi yang berbicara dan perkataanya tidak terjadi jangan gentar kepadanya”. Ayat ini sekaligus memberitahu kita petunjuk tentang siapakah Yesus.

Musa pelayan yang setia dalam segenap rumah Tuhan, tetapi Yesus adalah anak Allah yang menjadi kepada atas rumah Tuhan. Musa masuk dalam kemah suci buatan manusia setiap tahun, tetapi Yesus masuk dalam kemah sorga buatan Allah sekali untuk selamanya. Musa berbicara atas nama Yehova tetapi Yesus berbicara atas namaNya sendiri.

Adakah perkataan Tuhan Yesus yang tidak terlaksana? Semua perkataanNya terlaksana. Nabi Yesaya telah memberitahukan Israel soal nubuat dalam Yesaya 48:1-11, bahwa Allah tidak lalai menepati janjiNya. Yang menyebabkan janji itu tidak menjadi bagian kita karena dosa kita sendiri yang lahir dari hati yang tegar tengkuk. Hanya Allah yang perkataanNya bisa terjadi, sekonyong-konyongnya terlaksana. Yesaya berbicara atas nama Yehovah, Sedangkan Yesus berbicara atas namaNya sendiri.

Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Apakah perkataan ini terjadi? Semuanya terjadi. Apakah penderitaan ini terjadi karena Yesus berbuat dosa? Tidak. Ini sedang membuktikan eksistensi nama yang Dia sandang adalah Nama Allah. Karena Yesus tidak berbicara atas nama Yehovah, tetapi atas namanya sendiri. Ia berkata kepada orang buta melihatlah, tuli mendengarlah, lumpu berjalanlah, kusta tahirlah, bisu berbicaralah, danau bergelora tenanglah, kerasukan iblis enyahlah dan kepada orang miskin diberitan berita sukacita.

2. Harus Menyangkal diri (Matius 16:24)

Perintah menyangkal diri diberikan kepada manusia oleh Tuhan Yesus karena manusia telah berali peran dan fokus kepada dunia dan kerajaanya. Seperti bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, berkata kepada Musa apakah tidak ada tanah kuburan di Mesir sehingga engkau membawa kami ke padang belantara ini dan membiarkan kami mati disini? Tangan Tuhan mau membebaskan dan memerdekakan.

Apakah mereka merdeka? Merdeka. Apakah mereka bebas? Bebas. Apakah mereka lepas dari penindasan? Lepas. Apakah ada kuali daging? Tidak. Mereka berkata: Musa lu suda gila membawa kami ke sini di padang belantara ini. Rohani-rohani pak tapi tubuh kan butuh makan juga. Memang banyak orang diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk merdeka, tetapi banyak menolak untuk merdeka. Maka untuk menyempurnakan kemerdekaan perlu harus menyangkal diri.

Menyangkal diri disini bukan berarti kalau saya di tanya siapa nama anda? Terus saya katakan saya Yusus bukan Hendrik. Namun menyangkal diri yang dimaksud dalam Alkitab adalah mengutamakan yang utama dan menomorduakan yang ke dua. Atau memberi tempat kepada yang semestinya.

Apa yang utama dalam hidup kita? Roma 11:33-36, Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Yang terutama dalam hidup manusia adalah Tuhan dan kerajaanNya.

Segala sesuatu yang kita kerjakan, kita pikirkan, kita miliki, kita usahakan golnya harus tertuju kepada Tuhan Yesus dan kerjaanNya. Fase menyangkal diri ini masuk dalam rana perubahan pikiran. (Roma 12:2). Fase legislatif (pembuat hukum, yaitu hukum Kristus).

3. Pikul salib (Matius 16:24)

Setalah menyangkal diri akan masuk dalam fase selanjutnya yaitu pikul salib. Ini adalah eksekutif (fase mendemonstrasikan hukum Kristus) fase ini dikenal dengan fase Lahir Baru atau Hidup Baru. Setelah akal budi diisi dengan hukum Kristus makan mulailah mengerjakan hukum yang di ketahui dan dimengerti dengan benar.

Yesus mati disalib untuk kita, Dia telah bangkit memerdekakan kita dari hukum dosa, iblis dan maut. Yesus telah memikul salibNya, di salib dan Mati, tetapi hidup untuk kemuliaan Allah Bapa. Terus bagaimana dengan kita yang di merdekakan? Kita juga harus pikul salib, tetapi tidak disalibkan seperti Yesus melainkan kita harus menyalibkan diri kita sendiri yaitu menyalibkan daging dan segala hawa nafsunya dan keinginanya. (Galatia 5:24).

Maka Tuhan Yesus menghubungkan hal pikul salib ini dengan mengasihi nyawa. Tidak mau pikul salib berarti mengasihi nyawanya sendiri, mau pikul salib berarti tidak mengasihi nyawanya sendiri dan Tuhan Yesus berjanji Dia akan memberikan nyawa kepada mereka yang kehilangan nyawa.

Apa itu nyawa dalam teks ini? Nyawa adalah kesempatan hidup. Kesempatan hidup di dunia ini untuk apa? 70 tahun hidup anda bikin apa saja? Ini contoh yang lebih tegas: segala sesuatu yang kita miliki di dunia yang dianggap paling bernilai dan menyebabkan rusaknya persekutuan kita dengan Tuhan Yesus, itu adalah mengasihi nyawa. Segala sesuatu yang kita miliki yang dianggap paling bernilai dipakai untuk mengutaman Tuhan dan kerajaanNya, itu adalah kehilangan nyawa.

Ini saya beritahu rahasinya: kita pikul salib didunia ini karena ikut Yesus hanya 70 tahun, kita liar bebas selama di dunia ini hanya 70 tahun. Akibat dari apa yang dilakukan dalam ayat 27, Tuhan Yesus datang dalam kemuliaanNya membalas setiap orang menurut perbuatanya. Tuhan Yesus menyediakan tempat tinggal yang baru. Wahyu 21:16-17, ukuranya 12.000 stadia = 2.400 Km. (1 stadia 400 hasta = 200 meter). Tebal tembok 144 hasta (1 hasta ibrani = 45-56 cm) = 72 meter. Dikota itu hidup selamanya. (Wahyu 21:1-4).